Pascasarjana | IAIN Pekalongan

Bekali Wawasan Internasional, Pascasarjana IAIN Pekalongan Gelar Karyawisata Maya (Virtual Field Trip) bagi Mahasiswa

E-mail Print PDF

Pekalongan (30/06) – Dalam rangka pembekalan wawasan internasional, Program Pascasarjana IAIN Pekalongan menyelenggarakan karyawisata maya (virtual field trip) bagi mahasiswa pada Rabu, 30 Juni 2021. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara Live di kanal YouTube Pascasarjana IAIN Pekalongan TV. Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 6 jam (Pukul 09.00 – 15.00 WIB). Dalam kegiatan ini, acara dibagi menjadi 4 sesi, yaitu: Pembukaan, Pemaparan Materi, Tanya Jawab, dan Penutupan. Seluruh rangkaian acara dilaksanakan dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

FT21-0

Dalam sesi Pembukaan, Direktur Pascasarjana, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., menyatakan bahwa kegiatan karyawisata maya ini adalah kali pertama diselenggarakan oleh pengelola. Tahun-tahun sebelumnya, kegiatan karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi kolega-kolega dari perguruan tinggi yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Namun, karena keadaan pandemic, maka untuk tahun ini kegiatan karyawisata dilaksanakan secara maya. Selain itu, Direktur juga menyampaikan bahwa meskipun kegiatan dilaksanakan secara maya, namun persiapan program juga tetap dilakukan secara matang dan mendalam. Hal ini diantaranya dilakukan dengan mengundang narasumber dari 2 negara, yaitu Australia dan Malaysia. “Saya berharap dengan ini, mahasiswa dapat memperoleh wawasan internasional terkait dengan topik-topik yang menjadi concern di tingkat global. Dan mahasiswa juga bisa memanfaatkan event ini sebagai media dalam mengasah kemampuan mereka dalam Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasional”. Pungkasnya.

FT21-3FT21-1

Sesi kedua adalah pemaparan materi. Dalam sesi pemaparan materi, acara dipandu oleh moderator, Ibu Dra. Titien Soebari, M.Ed., Ph.D., yang mana beliau juga merupakan dosen di Pascasarjana IAIN Pekalongan dan juga merupakan alumni dari Curtin University, Western Australia. Sedangkan narasumber (pemateri) dari kegiatan ini adalah Prof. Jill M Aldridge dari Curtin University, Western Australia; Prof. Suhaiza Hanim dari Universiti Malaya, Malaysia; dan Assoc. Prof. Dr. Asmak Ab Rahman dari Universiti Malaya, Malaysia. Professor Aldridge dalam paparannya menyampaikan terkait teacher professional development. Beliau memberikan definisi bahwa ‘Best Educators are the best learners’, yakni pendidik yang terbaik adalah pembelajar yang terbaik. Hal ini disimpulkan bahwa jika kita ingin menjadi pendidik yang baik, maka kita harus senantiasa bersedia untuk terus belajar. Sementara, Prof. Suhaiza memberikan materi terkait entrepreneurship atau kewirausahaan dan Dr. Asmak menyampaikan materi terkait Waqf dan penerapannya di Malaysia.

FT21-2FT21-4

Sesi ketiga adalah Q & A session (Sesi Tanya Jawab). Dalam sesi ini, para mahasiswa dan juga beberapa dosen bergantian memberikan pertanyaan kepada para narasumber dan berdiskusi terkait materi-materi yang telah dipaparkan oleh para narasumber. Sedangkan sesi terakhir adalah penutupan. Dalam sesi ini, ada sesi penyerahan sertifikat elektronik yang diberikan kepada para narasumber dan moderator. -(M. Ali Ghufron, Tim Humas Pascasarjana IAIN Pekalongan)

 

Adapun yang menjadi narasumber kegiatan ini adalah Prof. Olivia Fachrunnisa, S.E., M.Si., Ph.D., Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, yang juga seorang peneliti aktif dan telah menghasilkan 29 artikel yang telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi (terindeks Scopus). Kegiatan ini, selain diikuti oleh mahasiswa dan dosen yang ada di lingkungan IAIN Pekalongan, juga diikuti oleh para akademisi dari luar IAIN Pekalongan.

 

Dr. Ali Muhtarom, M.H.I., Ketua Program Studi Magister Ekonomi Syariah yang juga sekaligus Ketua Panitia kegiatan workshop ini, menyampaikan di dalam sambutannya bahwa peserta yang mendaftar dalam kegiatan ini sebanyak 342 peserta, yang berasal dari akademisi (dosen dan mahasiswa) IAIN Pekalongan dan Perguruan Tinggi lain dari berbagai wilayah di Indonesia. Terkait dengan kegiatan ini, beliau menyatakan, “Ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana IAIN Pekalongan, namun tema yang diangkat setiap tahunnya berbeda, dan tahun ini kita fokus pada keterampilan menulis akademik”.

 

Lebih lanjut, Dr. Ali Muhtarom, M.H.I. menuturkan terkait tujuan dari kegiatan workshop ini. “Salah satu tujuan dari workshop kali ini adalah untuk membangun dan meningkatkan budaya akademik, khususnya terkait bidang penulisan karya ilmiah di lingkungan Program Pascasarjana IAIN Pekalogan, sehingga dosen dan mahasiswa bisa menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan layak publikasi di jurnal bereputasi”, pungkasnya.

 

Selain itu, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., Direktur Program Pascasarjana IAIN Pekalongan yang juga sebagai Keynote Speaker dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa saat ini, kegiatan menulis karya ilmiah di lingkungan akademisi Indonesia sedang digalakkan. Sehingga kegiatan serupa sangat digandrungi oleh para akademisi Indonesia untuk meng-upgrade keilmuan di bidang penulisan akademis. “Hal ini didasari oleh masih adanya kesenjangan atau gap antara jumlah akademisi di Indonesia dengan jumlah karya tulis ilmiah bereputasi yang dihasilkan, sehingga pemerintah Indonesia menggalakkan penulisan karya ilmiah bagi akademisi”, tuturnya.

 

Di akhir sambutannya, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. menyampaikan harapannya terkait penyelenggaran kegiatan ini. “Semoga kegiatan ini bisa menajdi sarana tholabul ‘ilmi bagi para peserta dalam hal menulis karya ilmiah, sehingga para peserta yang statusnya masih menjadi mahasiswa program pascasarjana bisa menulis tesis yang berkualitas dan bisa dijadikan artikel yang layak dipublikasikan. Sedangkan, bagi para dosen, semoga ilmu yang diperoleh menjadi sarana pengembangan keterampilan menulis artikel ilmiah yang layak publikasi di jurnal internasional bereputasi agar dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara”, pungkasnya.

 

Selaras dengan pernyataan Ketua Panitia dan Direktur Program Pascasarjana IAIN Pekalongan, Prof. Olivia Fachrunnisa, S.E., M.Si., Ph.D. mengungkapkan pentingnya publikasi ilmiah bagi para akademisi. Dengan membangun budaya publikasi ilmiah, setidaknya ada 7 (tujuh) hal yang bisa dikembangakan, yaitu: budaya baca, budaya tulis, budaya jujur (tidak plagiat), budaya berbagi, budaya menghargai orang lain, budaya berpikir analitis, dan budaya dialog (musyawarah). Lebih lanjut, Beliau menyatakan “publikasi merupakan bentuk integritas akademisi dan menjadi salah satu indikator profesionalisme. Melalui publikasi, para akademisi berarti telah turut andil dalam mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan IPTEKS” paparnya.